Fotografi saat ini sudah merajai Media baik cetak maupun online. Banyak orang berbagi karya foto mereka melalui media online. Namun terkadang kita tidak merasa puas dengan hasil foto yang kita hasilkan dan selalu membandingkan dengan hasil orang lain, tidak jarang kita menyalahkan Kamera atau peralatan foto kita tidak sebaik orang lain.
Ikuti 10 tips menarik ini tanpa mengeluarkan dana besar untuk menghasilkan foto yang jauh lebih baik. Berbagilah juga pengalaman Anda yang sangat bermanfaat bagi kami dengan memberikan komentar di bawah.
Tips 1 . Kuasai Dasar Komposisi.
Inti dari sebuah foto adalah komposisi yang membuat foto Anda tampak artistik dan dramatis atau hanya gambar biasa saja. Komposisi sendiri adalah penempatan elemen utama object yang diambil pada bingkai foto Anda. Beda Penempatan posisi akan menghasilkan RASA gambar yang berbeda pula. Aturan praktis yang harus diingat adalah Rule of Thirds . Pada dasarnya Anda bagi bingkai foto Anda menjadi sembilan kotak dengan ukuran kira-kira sama . Jangan tempatkan object di tengah-tengah bingkat yang akan membuat foto Anda jadi membosakan karena berada di pusat mati .
Rule of Third digunakan untuk memberikan kesan artistik pada gambar dan tidak membosankan
Tips 2 . Sesuaikan Eksposur .
Selama Anda tidak memotret dalam mode manual penuh , kamera digital Anda akan membuat keputusan untuk menentukan eksposur dari foto. Namun jika Anda menggunakan mode manual, perhatikan light meter Anda untuk menghasilkan gambar yang Pas.
Tips 3 . Pilih Mode yang tepat.
Kamera Anda mungkin memiliki sejumlah mode pengambilan gambar, mulai dari operasi sepenuhnya otomatis sampai scene mode yang sangat spesifik.
Beberapa Mode yang paling sering digunakan :
1.Mode Automatis: kita serahkan semua pada kamera melakukan kalkulasi untuk menghasilkan gambar yang pas.
(+) Simple, Exposure pas, speed diatur otomatis sehingga gambar tidak blur akibat pergerakan badan fotografer pada saat mengambil gambar.
(-) Kamera akan mengkompensasi speed dengan menaikkan ISO sehingga gambar akan menjadi kurang Tajam dan muncul Noise apabila mengambil gambar di tempat yang kurang cahaya.
Iso semakin tinggi akan memunculkan Noise pada Gambar
2. Mode Aparture Priority (A): Mode yang paling sering digunakan selain mode manual. Bukaan diaframa diatur manual dan kamera tinggal mengatur Speed. ISO dalam hal ini tidak akan dirubah oleh Kamera. Untuk efek Bokeh mode ini wajib digunakan selain mode manual. Prinsipnya mode ini digunakan ketika kita mau mengatur kedalaman gambar (Depth of Field) (+) Efek kedalaman bisa diatur Maksimal untuk menghasilkan gambar yang dramatis
Depth of Field
3. Mode Shutter Speed Priority (S): Speed diatur manual dan kamera secara otomatis mengatur Aparture agar exposure nya pas. Prinsipnya mode ini digunakan untuk mengambil foto dari objek yang bergerak. Apakah mau men-Stop-kan objek yg bergerak cepat (Freeze) atau menciptakan efek motion.
Efek yang diciptakan dengan mengolah Shutter Speed.
4. Mode Program (P): Kamera mengatur Speed dan Aparture disesuaikan dengan ISO yang sudah diset .
(+) Gambar yang dihasilkan bebas noise karena ISO diatur manual (kecuali sengaja menggunakan ISO besar), Mudah pengoprasiaanya.
(-) Kehilangan control untuk Depth of Field sehingga hasil efek BOKEH kurang dramatis
5. Mode Manual (M) : Mode ini memungkinkan baik ISO, Aparture, dan Shutter diatur secara manual untuk mengambil gambar yang tidak mungkin diambil dari salah satu mode diatas.
(+) Flexible dalam pengaturan
(-) Harus selalu awas dan merubah pengaturan untuk menghasilkan exposure yang tepat.
Mode Shutter Speed Aperture ISO
AUTO Selected by camera Selected by camera Selected by camera
P (programmed auto) Selected by camera Selected by camera Selected by photographer
S (shutter-priority auto) Selected by photographer Selected by camera Selected by photographer
A (aperture-priority auto) Selected by camera Selected by photographer Selected by photographer
M (manual) Selected by photographer Selected by photographer Selected by photographer
Tips 4 . Perhatikan White Balance.
Tips 5. Pikirkan Tentang Pencahayaan.
Perhatikan seberapa terang cahaya disekeliling, darimana asal cahaya yang datang, dan apa karakteristik dari sumber cahaya tersebut. Jangan mengambil objek yang membelakangi cahaya kecuali ingin menghasilkan gambar silhouette. Jika keadaan sekeliling gelap dan butuh speed lambat, pertimbangkan penggunaan Tripod atau Monopod.
Tips 6. Menggunakan Flash dengan Benar.
Banyak hasil foto yang diambil berantakan karena penggunaan flash yang terlalu dekat dengan subjek. Jika teman-teman Anda dan keluarga terlihat seperti Casper ketika Anda memotret mereka, kemungkinan bahwa Anda terlalu dekat ketika memotret Anda. Manfaatkan dinding Putih atau langit-langit dengan mengarahkan Flash kesitu dan dinding atau langit-langit akan memantulkan cahaya rata seolah olah dinding atau langit sebagai sumber cahaya besar.
7 . Tambahkan Flash Diffuser. Jika hasil foto tampak Pucat dan Background menjadi gelap coba gunakan Flash Diffuser untuk mendapatkan gambar pencahayaan objek yang rata dan background terang.
8 . Gunakan Tripod dan Monopod
Untuk mendapatkan gambar yang sempurna kadang perlu tripod yang memungkinkan Anda untuk mengatur framing dan mengurangi efek getar dari yang mengambil gambar atau pada saat menekan shutter release. Monopod juga sangat berguna pada saat melakukan foto Macro.
Monopod sangat berguna pada saat melakukan Penning untuk mengambil gambar bergerak.
Panning
Tips 9 . Jadilah Selektif .
Dari ratusan atau ribuan foto yang diambil coba lihat satu-persatu dan pilihlah foto yang paling artistik. Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa dari ratusan foto hanya ada satu atau dua foto yang benar benar artistik, bahkan yang diambil oleh fotografer yang berpengalaman sekalipun. Anda harus meluangkan waktu untuk pemilihan ini
Tips 10 . Lakukan Post-Processing .
Untuk memaksimalkan gambar yang diambil perlu melakukan Post Processing dengan menggunakan Software Photo seperti Adobe Photoshop. Jangan takut ber eksplorasi. Hampir semua gambar yang diprint di Majalah-majalah terkenal yang diambil oleh fotografer terkenal sudah melewati Post Processing. Dengan Applikasi Photo Editing kita bisa melakukan Croping yang dapat membantu mengatur Komposisi gambar, efek sharping bisa mempertajam gambar awal, dam efek blur bisa membuat kesan Miniatur.
Selamat Mencoba dan teruslah mengeksplorasi kemampuan peralatan Anda.
Ikuti 10 tips menarik ini tanpa mengeluarkan dana besar untuk menghasilkan foto yang jauh lebih baik. Berbagilah juga pengalaman Anda yang sangat bermanfaat bagi kami dengan memberikan komentar di bawah.
Tips 1 . Kuasai Dasar Komposisi.
Inti dari sebuah foto adalah komposisi yang membuat foto Anda tampak artistik dan dramatis atau hanya gambar biasa saja. Komposisi sendiri adalah penempatan elemen utama object yang diambil pada bingkai foto Anda. Beda Penempatan posisi akan menghasilkan RASA gambar yang berbeda pula. Aturan praktis yang harus diingat adalah Rule of Thirds . Pada dasarnya Anda bagi bingkai foto Anda menjadi sembilan kotak dengan ukuran kira-kira sama . Jangan tempatkan object di tengah-tengah bingkat yang akan membuat foto Anda jadi membosakan karena berada di pusat mati .
Rule of Third digunakan untuk memberikan kesan artistik pada gambar dan tidak membosankan
Tips 2 . Sesuaikan Eksposur .
Selama Anda tidak memotret dalam mode manual penuh , kamera digital Anda akan membuat keputusan untuk menentukan eksposur dari foto. Namun jika Anda menggunakan mode manual, perhatikan light meter Anda untuk menghasilkan gambar yang Pas.
Tips 3 . Pilih Mode yang tepat.
Kamera Anda mungkin memiliki sejumlah mode pengambilan gambar, mulai dari operasi sepenuhnya otomatis sampai scene mode yang sangat spesifik.
Beberapa Mode yang paling sering digunakan :
1.Mode Automatis: kita serahkan semua pada kamera melakukan kalkulasi untuk menghasilkan gambar yang pas.
(+) Simple, Exposure pas, speed diatur otomatis sehingga gambar tidak blur akibat pergerakan badan fotografer pada saat mengambil gambar.
(-) Kamera akan mengkompensasi speed dengan menaikkan ISO sehingga gambar akan menjadi kurang Tajam dan muncul Noise apabila mengambil gambar di tempat yang kurang cahaya.
Iso semakin tinggi akan memunculkan Noise pada Gambar
2. Mode Aparture Priority (A): Mode yang paling sering digunakan selain mode manual. Bukaan diaframa diatur manual dan kamera tinggal mengatur Speed. ISO dalam hal ini tidak akan dirubah oleh Kamera. Untuk efek Bokeh mode ini wajib digunakan selain mode manual. Prinsipnya mode ini digunakan ketika kita mau mengatur kedalaman gambar (Depth of Field) (+) Efek kedalaman bisa diatur Maksimal untuk menghasilkan gambar yang dramatis
Depth of Field
3. Mode Shutter Speed Priority (S): Speed diatur manual dan kamera secara otomatis mengatur Aparture agar exposure nya pas. Prinsipnya mode ini digunakan untuk mengambil foto dari objek yang bergerak. Apakah mau men-Stop-kan objek yg bergerak cepat (Freeze) atau menciptakan efek motion.
Efek yang diciptakan dengan mengolah Shutter Speed.
4. Mode Program (P): Kamera mengatur Speed dan Aparture disesuaikan dengan ISO yang sudah diset .
(+) Gambar yang dihasilkan bebas noise karena ISO diatur manual (kecuali sengaja menggunakan ISO besar), Mudah pengoprasiaanya.
(-) Kehilangan control untuk Depth of Field sehingga hasil efek BOKEH kurang dramatis
5. Mode Manual (M) : Mode ini memungkinkan baik ISO, Aparture, dan Shutter diatur secara manual untuk mengambil gambar yang tidak mungkin diambil dari salah satu mode diatas.
(+) Flexible dalam pengaturan
(-) Harus selalu awas dan merubah pengaturan untuk menghasilkan exposure yang tepat.
Mode Shutter Speed Aperture ISO
AUTO Selected by camera Selected by camera Selected by camera
P (programmed auto) Selected by camera Selected by camera Selected by photographer
S (shutter-priority auto) Selected by photographer Selected by camera Selected by photographer
A (aperture-priority auto) Selected by camera Selected by photographer Selected by photographer
M (manual) Selected by photographer Selected by photographer Selected by photographer
Tips 4 . Perhatikan White Balance.
Tips 5. Pikirkan Tentang Pencahayaan.
Perhatikan seberapa terang cahaya disekeliling, darimana asal cahaya yang datang, dan apa karakteristik dari sumber cahaya tersebut. Jangan mengambil objek yang membelakangi cahaya kecuali ingin menghasilkan gambar silhouette. Jika keadaan sekeliling gelap dan butuh speed lambat, pertimbangkan penggunaan Tripod atau Monopod.
Tips 6. Menggunakan Flash dengan Benar.
Banyak hasil foto yang diambil berantakan karena penggunaan flash yang terlalu dekat dengan subjek. Jika teman-teman Anda dan keluarga terlihat seperti Casper ketika Anda memotret mereka, kemungkinan bahwa Anda terlalu dekat ketika memotret Anda. Manfaatkan dinding Putih atau langit-langit dengan mengarahkan Flash kesitu dan dinding atau langit-langit akan memantulkan cahaya rata seolah olah dinding atau langit sebagai sumber cahaya besar.
7 . Tambahkan Flash Diffuser. Jika hasil foto tampak Pucat dan Background menjadi gelap coba gunakan Flash Diffuser untuk mendapatkan gambar pencahayaan objek yang rata dan background terang.
8 . Gunakan Tripod dan Monopod
Untuk mendapatkan gambar yang sempurna kadang perlu tripod yang memungkinkan Anda untuk mengatur framing dan mengurangi efek getar dari yang mengambil gambar atau pada saat menekan shutter release. Monopod juga sangat berguna pada saat melakukan foto Macro.
Monopod sangat berguna pada saat melakukan Penning untuk mengambil gambar bergerak.
Panning
Tips 9 . Jadilah Selektif .
Dari ratusan atau ribuan foto yang diambil coba lihat satu-persatu dan pilihlah foto yang paling artistik. Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa dari ratusan foto hanya ada satu atau dua foto yang benar benar artistik, bahkan yang diambil oleh fotografer yang berpengalaman sekalipun. Anda harus meluangkan waktu untuk pemilihan ini
Tips 10 . Lakukan Post-Processing .
Untuk memaksimalkan gambar yang diambil perlu melakukan Post Processing dengan menggunakan Software Photo seperti Adobe Photoshop. Jangan takut ber eksplorasi. Hampir semua gambar yang diprint di Majalah-majalah terkenal yang diambil oleh fotografer terkenal sudah melewati Post Processing. Dengan Applikasi Photo Editing kita bisa melakukan Croping yang dapat membantu mengatur Komposisi gambar, efek sharping bisa mempertajam gambar awal, dam efek blur bisa membuat kesan Miniatur.
Selamat Mencoba dan teruslah mengeksplorasi kemampuan peralatan Anda.